Selasa, 17 November 2009

CERPEN

CERPEN

Apa itu cerpen?

Kisahan pendek, kurang dari 1000 kata, memberikan kesan yang tunggal dan dominan, memusatkan diri dalam satu tokoh pada satu situasi.

Cerpen adalah sebuah cerita pendek yang mempunyai satu tema yang utama dan mengandungi 6 hingga 8 muka surat sahaja. Perjalanan watak berkembang dengan pantas dan penerangan cerita juga pendek dan padat. Tidak memerlukan sangat ayat yang panjang lebar. Cerpen mengandungi tema yang berbagai daripada soal cinta, ekonomi, politik, sosial dari kanak-kanak hinggalah berwadahkan tema yang lebih dewasa.


Bagaimana cara membuat cerpen yang baik?

Tak ada batasan yang pasti tentang tempat, tetapi cerpen yang baik hanya menggambarkan peristiwa di sebuah tempat, tidak menggambarkan peritiwa di tempat lain, meskipun keduanya saling berhubungan. Yaitu peristiwa yang dianggap menarik oleh penulisnya untuk disajikan kepada pembaca. Peristiwa itulah yang dijadikan sebagai inti cerita. Inti cerita itu kemudian dikembangkan lagi dengan gambaran lain sebagai pelengkap cerita itu.

Karena hanya menggambarkan inti cerita, maka jumlah pemeran pada sebuah cerpen hanya beberapa orang saja, tidak lebih dari lima orang, yaitu satu atau dua orang sebagai pemeran utama, sedang yang lain hanya sebagai pemeran pembantu. Kalaupun pemeran sampai rbuan orang, tetapi hanya disebut selintas, tidak detail. Misalnya, pemeran utama berorasi diantara rubuan mahasiswa di depan istana negara.

Waktu yang digambarkan dalam sebuah cerpen sangat singkat. Hanya beberapa jam atau beberapa hari saja. Jarang sekali cerpen yang menggambarkan sampai berbulan-bulan, apalagi sampai bertahun-tahun. Kalaupun ada, tetapi hanya disebutkan selintas, misalnya sebulan kemudian atau setahun kemudian. Tetapi cerpen itu tidak menggambarkan prilaku pemeran dalam tahun atau bulan tersebut.

Demikian juga dengan tempat kejadiannya. Tempat kejadian yang digambarkan dalam sebuah cerpen tidak banyak. Hanya beberapa tempat saja. Kalaupun disebutkan, tetapi hanya selintas. Misalnya pemeran utama berlari di sebuah jalan kecil yang dihimpit puluhan rumah, lalu menyebrangi sebuah jalan desa dan sebuah sungai kecil, hingga akhirnya masuk ke dalam sebuah gubug.

Bahasa dalam cerpen tergantung dari golongan pembaca. Untuk pembaca di Indonesia, tentu saja harus dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Namun seringkali bahasa dalam cerpen harus disesuaikan dengan trend. Maka timbulah istilah bahasa gaul. Bahasa yang tidak mencerminkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tetapi itulah tuntutan. Yang pasti bahasa dalam cerpen harus dibuat singkat, padat dan jelas.

PANTUN

PANTUN

MACAM MACAM PANTUN BESERTA CONTOHNYA.

Oleh : Selma Halida 7B

1.  pantun nasihat.

Naik becak, becaknya biru

Pakai sepatu mereknya puma

Kalau dapat kawan yang baru

Janganlah engkau lupa yang lama

 

Jalan kehutan ketemu singa

Langsung buru ambil kulitnya

Saya takkan lupa kawan lama

Terimakasih atas nasihatnya

 

2. pantun agama

makan malam banyak lalat

biarkan saja walau terpaksa

kalau kamu lupakan solat

kamu akan mendapat dosa

 

mandi sabun banyak berbusa

pakai sampo mengusir kutu

saya tidak mau dapat dosa

saya akan solat 5 waktu

3. pantun  jenaka

ibu tiri katanya kejam

tetapi tetap pakai kutang

terkaget kaget melihat ayam

ayam jago sedang berenang

 

masak jeli jadinya kenyal

kasih adik pasti dia senang

kamu ngigau atau berkhayal

sejak kapan ayam berenang

 

4. pantun teka-teki

Cinderella berkereta labu

Si pak kusir bawanya kasar

binatang apa yang abu-abu

hidung dan telinganya besar?

 

Kakek kakek sukanya lupa

Walau begitu tetap menikah

Saya tau itu hewan apa

Pasti dia itu si gajah

Ciri-ciri pantun :

a.   4 baris

b.   bersajak AB AB

c.    1 larik kurang lebih 4 kata

d.   baris 1 dan dua adalah sampiran

e.   baris 3 dan 4 adalah isi

Apa itu pantun?

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun "versi pendek" (hanya dua baris), sedangkan talibun adalah "versi panjang" (enam baris atau lebih).

PENGUMUMAN

PENGUMUMAN

Bagi para kalian yang suka menulis, gabung yuk sama kita di ekskul “Jurnal”. Kamu bias berkreasi semau kamu, bisa wawancara orang orang terkenal, dan bisa berdiskusi bareng bersama orang orang yang suka menulis juga. Berikut waktu dan tempat ekskul Jurnal di selenggarakan :

Hari : setiap hari Kamis

Waktu : jam 4 sore

Tempat : Perpustakaan sekolah.

Nah, tunggu apalagi? Buruan gabung!

Senin, 3 Agustus 2009

 

Penyelenggara ekskul Jurnal

Surat

Oleh : Selma Halida 7B

Surat :

Alat komunikasi berbentuk tertulis

Surat Pribadi :

Surat yang dikirim oleh seseorang untuk seseorang yang lain.

Surat Resmi :

Surat resmi adalah surat yang dikeluarkan oleh instansi-instansi tertentu.

 

Perbedaan dan persamaan antara surat pribadi dan surat resmi

 

Persamaan :

a.     Memiliki sistematika surat

b. terdapat tanggal surat, perihal, dan alamat yang dituju

c. ada alinea pembuka, isi, dan penutup

d. ada yang menandatangani atau yang bertanggung jaw

 

Perbedaan :

a.     surat resmi memiliki kop / kepala surat tetapi surat pribadi tidak

 

b.     surat pribadi tanggal surat ditulis dengan nama kota tempat surat tersebut dibuat sedangkan surat resmi tidak

c.      surat pribadi menggunakan salam pembuka dan penutup sedangkan surat resmi tidak

d.     surat resmi menggunakan bahasa baku / formal sedangkan surat pribadi menggunakan bahasa sehari hari

e.     surat resmi memakai stempel sedangkan surat pribadi tidak.

f.      Surat pribadi bersifat antarperorangan  sedangkan surat resmi belum tentu perorangan. Bisa untuk banyak orang.