Selasa, 17 November 2009

PANTUN

PANTUN

MACAM MACAM PANTUN BESERTA CONTOHNYA.

Oleh : Selma Halida 7B

1.  pantun nasihat.

Naik becak, becaknya biru

Pakai sepatu mereknya puma

Kalau dapat kawan yang baru

Janganlah engkau lupa yang lama

 

Jalan kehutan ketemu singa

Langsung buru ambil kulitnya

Saya takkan lupa kawan lama

Terimakasih atas nasihatnya

 

2. pantun agama

makan malam banyak lalat

biarkan saja walau terpaksa

kalau kamu lupakan solat

kamu akan mendapat dosa

 

mandi sabun banyak berbusa

pakai sampo mengusir kutu

saya tidak mau dapat dosa

saya akan solat 5 waktu

3. pantun  jenaka

ibu tiri katanya kejam

tetapi tetap pakai kutang

terkaget kaget melihat ayam

ayam jago sedang berenang

 

masak jeli jadinya kenyal

kasih adik pasti dia senang

kamu ngigau atau berkhayal

sejak kapan ayam berenang

 

4. pantun teka-teki

Cinderella berkereta labu

Si pak kusir bawanya kasar

binatang apa yang abu-abu

hidung dan telinganya besar?

 

Kakek kakek sukanya lupa

Walau begitu tetap menikah

Saya tau itu hewan apa

Pasti dia itu si gajah

Ciri-ciri pantun :

a.   4 baris

b.   bersajak AB AB

c.    1 larik kurang lebih 4 kata

d.   baris 1 dan dua adalah sampiran

e.   baris 3 dan 4 adalah isi

Apa itu pantun?

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun "versi pendek" (hanya dua baris), sedangkan talibun adalah "versi panjang" (enam baris atau lebih).

0 komentar: